Sejak masa pertumbuhannya serta perkembangannya Pesantren Zainul Hasan Genggong lebih dikenal dengan sebutan Pondok Genggong, nama Genggong ini ini khusus untuk menyebutkan nama komplek pondok itu saja, yang luasnya dibatasi oleh pagar keliling dimana Al-Marhum KH. Zainal Abidin bermukim.
Kata Genggong berasal dari nama sekuntum bunga yang banyak tumbuh dalam pekarangan tersebut, menurut legenda bunga itu dipergunakan oleh banyak orang sekitarnya untuk merias pengantin, khitan (Sunatan) dan keperluan pengantin lainnya.
(Gambar samping adalah bunga Genggong).
Kemudian mengingat besar arti dan fungsi bunga itu bagi masyarakat sekitarnya, maka diabadaikannya nama bunga itu menjadi nama pondok tersebut, yaitu Pondok Genggong.
Pesantren Zainul Hasan, sejak pertumbuhannya telah mengalami tiga kali pergantian nama yang bermotifkan kepada sejarah pertumbuhan Pesantren serta pengaruh sekitarnya dan gagasan adanya keinginan untuk mengabadikan para pendiri Pesantren Zainul Hasan sebelumnya. Perubahan nama ini terjadi pada periode kepemimpinan KH. Hasan Saifouridzall dengan ketetapan sebagai berikut :
Nama Pondok Genggong diabadikan sejak kepemimpinan KH. Zainul Abidin sampai kepemimpinan KH. Moh. Hasan dari tahun 1839 M sampai tahun 1952.
Pada tahu 1952 pada masa kepemimpinan KH. Hasan Saifouridzall diganti dengan nama asrama pelajar Islam Genggong (APIG) dengan latar belakang berdirinya asrama yang ditempati para santri dan bertambahnya jumlah santri pada masa itu. Nama ini dipakai dari tahun 1952 Masehi - 1959 Masehi.
Pada tahun 1959 timbul gagasan untuk merubah nama Pondok dengan motif timbulnya dorongan rasa ingin mengabdi kepada kedua tokoh sebelumnya yang telah berhasil mengorbitkan nama pondok Genggong dikalangan masyarakat luas. Maka sejak tanggal 1 Muharrom 1379 H. / 19 Juli 1959 M. dalam pertemuan dewan pengurus, Al-Mukarrom KH. Hasan Saifouridzall telah menetapkan perubahan nama asrama pelajar Islam Genggong (APIG) menjadi Pesantren Zainul Hasan tersebut, adalah hasil perpaduan nama dari tokoh sebelumnya dimana kata “ZAINUL” diambil dari nama Almarhum KH. Zainul Abidin dan kata “HASAN” diambil dari nama Al-Marhum KH. Moh. Hasan, sebagai pembina kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar