Botnet adalah salah satu jenis ancaman yang ada diinternet. Botnet menjadi salah satu ancaman paling serius
terhadap keamanan internet. Hal ini
disebabkan karena Botnet mampu
menyediakan platform yang dapat didistribusikan pada kegiatan
ilegal seperti serangan-serangan di internet, termasuk spam,
phishing, click fraud, pencurian password
dan Distributed Denial of Service (DDoS) attack. Salah satu kemampuan
dari Botnet yang membedakannya dari malware
yang lain adalah Botnet dapat dikendalikan dari jauh oleh seseorang (Botmaster) dibawah suatu infrastruktur
yang disebut Command and Control (C & C) channel. Botnet pada umumnya adalah
menyebarkan aplikasi yang akan menginfeksi
host yang rentan terhadap
serangan dengan mengeksploitasi aktivitas untuk memperluas jangkauan mereka.
Beberapa contoh botnet diantaranya adalah AgoBot, SDBot, Zotob, Phatbot, dan
Peacomm.
Teknik Deteksi Botnet
Ada dua pendekatan utama
dalam deteksi Botnet
yaitu dengan metode Honeynet
dan passive network monitoring.
1. Honeynet
Honeynet merupakan suatu jaringan yang
terdiri dari satu honeypot ataupun lebih.
Sedangkan honeypot sendiri adalah
perangkap yang bertindak sebagai umpan untuk memikat client yang berpotensi sebagai penyerang yang mecoba masuk secara paksa ke dalam suatu
sistem. Honeypot digunakan untuk
memantau dan mempelajari metode yang digunakan hacker untuk menembus suatu
sistem. Informasi yang didapatkan akan digunakan sebagai tindakan prefentif
dimasa mendatang
2. Passive
network monitoring
Pendekatan lain
untuk deteksi Botnet dilakukan melalui pendekatan passive
network monitoring. Teknik ini dilakukan dengan memonitor lalu lintas
yang melewati suatu jaringan dan kemudian dilakukan analisis untuk
mengidentifikasi keberadaan dan memahami
karakteristik Botnet. Teknik ini dapat diklasifikasikan menjadi signature-based, anomaly-based, DNS-based,
dan mining-based.
·
Signature-based Detection
Anomaly-based detection melakukan pendekatan untuk mendeteksi Botnet
berdasarkan pada beberapa anomali lalu lintas jaringan seperti latensi
jaringan yang tinggi, volume lalu lintas yang tinggi, lalu lintas yang tidak
biasa di port, dan perilaku sistem yang tidak biasa yang dapat mengindikasikan
potensi ancaman adanya bot berbahaya dalam jaringan. Pendeteksian model ini
didasarkan pada perubahan dalam pola pemakaian atau kelakuan sistem.
·
DNS-based
DNS-based Detection dilakukan berdasarkan informasi DNS yang dihasilkan
oleh sebuah Botnet. Teknik DNS-based mirip dengan teknik
anomaly-based sebagaimana menerapkan algoritma deteksi anomali untuk diterapkan
pada deteksi DNS. Bot
biasanya melakukan koneksi dengan C & C
server untuk mendapatkan
perintah ataupun update. Untuk mengakses C & C server,
bot melakukan query DNS untuk menemukan lokasi
C & C server. Jadi, sangatlah memungkinkan untuk mendeteksi Botnet dengan memonitor dan
mendeteksi lalu lintas DNS.
·
Mining-based
Data mining umumnya mengacu pada model proses otomatisasi
untuk pengauditan data dalam jumlah besar.
Perkembangan dalam proses data mining telah diterapkan untuk algoritm pada
machine learning, pattern recognition
machine dan lainnya. Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah
bahwa penggalian informasi terhadap kumpulan data yang besar dapat dilakukan secara
otomatis untuk dapat menghasilkan model
deteksi ringkas dan akurat. Tujuan utama dari teknik ini adalah untuk
mendeteksi penyebaran Botnet dan menemukan C & C server berdasarkan
logfiles yang telah dikumpulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar